Senin, 09 Januari 2012

Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, BI Dinilai Ngawur


Rencana Bank Indonesia (BI) melakukan redenominasi rupiah dengan mengubah Rp 1.000 menjadi Rp 1 mendapat kritikan keras. Kebijakan redenominasi ini dinilai ngawur dan bakal memicu inflasi tinggi.

Pengamat Ekonomi Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak ada alasan BI untuk melakukan kebijakan redenominasi rupiah.

"Redenominasi itu ngawur. Apa alasan BI? Jangan main-main bank sentral. Ini membodohi publik," ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (9/1/2012).

Menurut Purbaya, suatu kekeliruan jika BI melakukan redenominasi karena membandingkan kondisi Indonesia dengan Turki. Dia menyebutkan, kondisi Turki saat melakukan redenominasi sangat buruk dengan tingkat inflasi rata-rata dalam 15 tahun sebesar 70% dan pelemahan mata uang 1.400 kali selama 10 tahun sebelum kebijakan tersebut dilakukan.

"Kalau BI melihat Turki untuk melakukan redenominasi itu salah. Redenominasi dilakukan saat inflasi stabil, di Turki itu inflasinya 70 persen rata-ratanya dalam 15 tahun. Turki mata uangnya sudah melemah 1.400 kali dalam waktu 10 tahun, kita cuma 5 kalilah kalau dari Rp 2 ribu ke Rp 10 ribu, inflasi kita sekitar 8 persenan, bukan bandingan lah," tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar