Sabtu, 16 Juni 2012

Pertmbuhan Ekonomi di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal

Tulisan Softskill

“Pertumbuhan Ekonomi di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal”



















Puji Rahayu
34209019
3DD04


Universitas Gunadarma
2012
Abstrak

Penulisan ini dilakukan bertujuan untuk lebih mengetahui bagaimana pertumbuhan perekonomian di lingkungan sekitar Perumahan Mutiara Gading Timur 2. Usaha-usaha yang mampu membuat bisnis bergejolak dan untuk membantu memenuhi kebutuhan orang-orang disekitar perumahan tersebut. Adapun manfaat yang diperoleh yaitu, untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan usaha di lingkungan sekitar Perumahan Mutiara Gading Timur 2.
Mengingat begitu luasnya ruang gerak dan jenis usaha serta kegiatan dalam berbisnis di lingkungan sekitar perumahan Mutiara Gading Timur 2, diuraikan secara sederhana suatu usaha yag bergerak dibidang : kegiatan warung dan usaha jajanan kuliner. Perumahan Mutiara Gading Timur 2 adalah suatu lingkungan yang sedikit demi sedikit menunjukkan perkembangannya dalam bergejolak dibidang usaha kuliner yang di minati. Waralaba dan UKM adalah bisnis yang sekarang menjadi dominan disekitar lingkungan perumahan Mutiara Gading Timur 2.









BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam beberapa pengertian dengan menggunakan bahasa berbeda oleh para ahli, namun maksunya tetap sama.
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55). Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan penghapusan dari kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002: 5) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita. Prof. Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.
Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus menerus berlangsung dalam jangka panjang. Menurut Schumpeter (dalam Suryana, 2000:5), pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak terputus-putus. Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama dalam lapangan industri dan perdagangan. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
Pendapatan perkapita yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu daerah sedangkan pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam masa satu tahun. Pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari masa ke masa dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah. Dalam pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi menurut Prof. Simon Kuznets (dalam Jhingan, 2000: 57), adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya. Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan secara tepat.
Dengan bahasa lain, Boediono (1999:8) menyebutkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka panjang. Pengertian tersebut mencakup tiga aspek, yaitu proses, output perkapita, dan jangka panjang. Jadi, dengan bukan bermaksud ‘menggurui’, pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, bukan gambaran ekonomi atau hasil pada saat itu. Boediono (1999:1-2) menyebutkan secara lebih lanjut bahwa Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan ”output perkapita”. Dalam pengertian ini teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan teori mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik..


1.2 Tolak Ukur Pembangunan Ekonomi
Tolak ukur yang digunakan dalam pembangunan ekonomi diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional (PNB), kesempatan kerja, perekonomian yang stabil, neraca pembayaran luar negeri dan yang terakhir adalah distribusi pendapatan yang merata.
1.      Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah suatu kerangka perhitungan yang digunakan untuk mengukur aktivitas ekonomi yang terjadi atau yang berlangsung di dalam perekonomian. Adanya perhitungan pendapatan nasional akan membantu untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara dan membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2.      Produk Nasional (PNB)

PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri.

3.      Kesempatan Kerja
Pertambahan penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hokum. Pertambahan Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Jika tidak didukung dengan kemajuan teknologi dan kualitas serta keterampilan kerja maka akan mengurangi pertambahan hasil Negara tersebut. Sehingga sulit untuk merencanakan suatu pembangunan karena pendapatan nasional yang tidak mencukupi.

4.      Perekonomian yang stabil
Perekonomian yang stabil artinya tingkat pendapatan yang dimilki Negara tersebut relative stabil ditambah dengan perkembangan ekonomi yang bertumbuh dalam artian positif. Adanya perekonomian yang stabil memampukan suatu Negara untuk membuat suatu rancangan pembangunan dalam jangka panjang karena telah didukung dengan materi yang cukup.
5.      Distribusi Pendapatan yang Merata
Pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Atau dengan kata lain jika distribusi pendapatan telah merata maka akan memungkinkan suatu Negara untuk merencanakan suatu pembangunan.\

6.      Neraca Pembayaran Luar Negeri
Yang menjadi sorotan dalam Neraca Pembayaran Luar Negeri adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’ (current account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca Perdagangan (ekspor – impor) dan Neraca Jasa yang mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi .








BAB II
     PEMBAHASAN

Perumahan Mutiara Gading Timur 2 yang sangat ideal untuk keluarga maupun membuka usaha di dalam kota Bekasi Timur. Lokasi di perlintasan antara jalan Tol Bekasi Timur dan Grand Wisata. Tidak mengherankan jika lebih dari 5000 Kepala Keluarga dan 300 pengusaha telah bergabung di Mutiara Gading Timur. Disamping BANK BTN & BRI serta gerai terkemuka, seperti AlfaMart, IndoMaret yang pandai menangkap peluang bisnis, kini diramaikan pula dengan usaha rumah makan tempat olah raga dan sekolah. Fasilitas lainnya terdapat Hotspot di cafe Palazzo, ATM BTN, MANDIRI, & BNI.
Selain yang telah disebutkan diatas juga terdapat banyak unit usaha kecil menengah yang semakin menjamur dengan adanya perumahan mutiara gading ini. Semakin banyaknya ukm – ukm ini membantu peningkatan perekonomian dengan penambahan pendapatan perkapita masyarakat.
Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi :
  • Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.


  • Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
  • Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi antara lain :
  1. Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

  1. Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
  1. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
  1. Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.

  1. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.  Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan ekonomi disekitar lingkungan perumahan mutiara gading timur 2 yang sebelumnya hanya ada beberapa rumah saja dan masih terdapat banyak lahan yang kosong, seiring berjalannya waktu semakin bertambah pesat pertumbuhan ekonominya. Sekarang sudah dibangun lagi beberapa rumah, ruko-ruko, serta fasilitas-fasilitas lainnya, seperti kolam renang dan gor bulu tangkis. Dengan dibangunnya Columbus Water Park semakin banyak pengunjung yang datang serta semakin banyak pula yang berjualan disekitar kolam renang tersebut.
Para pengunjung yang datang tidak hanya orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar mutiara gading timur 2 saja tetapi juga yang datang dari luar perumahan mutiara gading timur 2. Apalagi setiap hari libur, semakin banyak saja orang-orang yang datang untuk berbelanja ataupun sekedar untuk bermain saja.
Sasaran utama pembangunan ekonomi dalam konsep pengembangan ekonomi lokal ini adalah meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia, yang diperoleh dari pengembangan potensi ekonomi yang ada pada suatu masyarakat. Karena dengan peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja yang tersedia tersebut, dalam proses jangka panjang, akan memicu terjadinya peningkatan produktivitas dan kesejateraan suatu masyarakat. Untuk mencapai peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja tersebut, masyarakat suatu daerah harus mampu untuk mengambil suatu inisiatif dalam memikirkan dan mengidentifikasikan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki, untuk membangun dan mengembangkan perekonomian daerahnya.
Karena itu konsep pengembangan ekonomi lokal. Lebih banyak ditekankan pada penumbuhan dan pengembangan peran, partisipasi dan inisiatif masyarakat lokal dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidupnya. Dalam pengembangan ekonomi lokal, bila dikaitkan dengan kegiatan sector ekonomi yang terdapat di suatu wilayah tidak akan terlepas dari bagaimana sector ekonomi tersebut dapat berperan sebagai pemacu berkembangnya sektor-sektor lain di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan memiliki keterkaitan yang kuat dengan karakter dan potensi lokal, maka kegiatan bersangkutan akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan perekonomian setempat, selain itu, cenderung akan menggunakan bahan baku dan bahan penolong dari wilayahnya sendiri sehingga multiplier pengembangan industri akan jatuh di daerahnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Yeates dan Gardner (dalam Herawati, 2003) yang menyatakan bahwa industri merupakan salah satu faktor penting dalam mekanisme perkembangan serta pertumbuhan wilayah dan kota melalui efek multiplier dan inovasi yang ditimbulkannya. Kemampuan suatu kegiatan ekonomi utama untuk menciptakan efek multiplier yang antara lain berupa munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan pendapatan akan memberikan dampak besar bagi pengembangan wilayah.
Usaha-usaha dalam bidang ekonomi ada yang dikelola sendiri, dan ada juga yang dikelola secara berkelompok. Mari kita bahas lebih lanjut Usaha ekonomi yang dikelola Sendiri. Usaha ekonomi yang dikelola perseorangan atau diusahakan sendiri biasanya modalnya yang terbatas. Contoh-contoh usaha ekonomi yang dikelola perorangan antara lain sebagai berikut.
1. Usaha pertanian
Kebanyakan usaha dalam bidang pertanian dilakukan secara perseorangan. Usaha pertanian biasanya dilakukan dengan modal yang terbatas. Seorang petani biasanya mengolah dan menggarap lahan yang terbatas. Hanya sedikit saja usaha pertanian yang dilakukan secara besar-besaran.
2. Industri kecil
Industri-industri kecil yang berupa industri rumah tangga biasanya dikelola secara perseorangan. Contoh industri kecil ini adalah usaha kerajinan, misalnya industri pembuatan mebel seperti meja, kursi, lemari, industri keramik,
3. Usaha perdagangan
Usaha perdagangan yang dikelola secara perseorangan biasanya perdagangan dalam jumlah kecil sampai menengah. Termasuk dalam usaha perdagangan antara lain: usaha membuka toko kecil, membuka warung, penjaja keliling, pedagang kaki lima, pedagang di lapaklapak pasar, pedagang hasil bumi, dan lain-lain.
4. Usaha jasa
Banyak usaha jasa yang dikelola secara perorangan. Contoh usaha jasa yang dikelola perorangan adalah: usaha salon, bengkel, foto kopi, tukang cukur, tukang pijit, dan lain-lain.

§  Usaha ekonomi yang dikelola kelompok :
Usaha ekonomi yang dikelola secara berkelompok adalah usaha yang dijalankan secara bersama-sama, baik dalam hal modal, pengelolaan, maupun dalam hal bagi hasil. Contoh usaha ekonomi yang dikelola secara bersama-sama, antara lain firma, CV, PT, BUMN, Perusahaan Daerah, dan Koperasi.



1. Firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh sedikitnya dua orang. Biasanya pendiri firma adalah orang-orang yang sudah saling kenal. Setiap anggota firma mempunyai hak untuk bertindak atas nama firma. Risiko tindakan anggota firma ditanggung bersama.
2. CV (Commanditaire Vennotschaap/Persekutuan Komanditer)
CV adalah perusahaan yang didirikan oleh satu orang pengusaha atau lebih dengan modal dari pengusaha itu dan dari beberapa penanam modal. Pengusaha menjadi pimpinan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Para penanam modal mempercayakan pengelolaan CV kepada pengusaha. Sebuah perusahaan yang berbentuk CV bisa dikembangkan dari firma. Hal ini terjadi bila sebuah firma ingin mengembangkan usaha dan membutuhkan tambahan modal.
3. PT (Perseroan Terbatas)
PT adalah perusahaan yang modalnya diperoleh dari penjualan saham. Saham adalah surat berharga sebagai tanda keikutsertaan menanamkan modal dalam perusahaan. Setiap saham memiliki nilai nominal. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum dalam saham. Saham diperjualbelikan di pasar modal. Pemilik saham akan mendapatkan deviden. Deviden adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham.
4. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN atau perusahaan negara adalah perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh negara. Ada tiga bentuk perusahaan negara, yaitu:
·         Perusahaan Jawatan (Perjan),
·         Perusahaan Umum (Perum), dan
·         Perusahaan Perseroan (Persero).



5. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah antara lain sebagai berikut. Turut melaksanakan pembangunan ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional.
    Memenuhi kebutuhan rakyat dan menyediakan lapangan kerja dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur. Perusahan daerah dipimpin oleh staf direksi yang jumah dan anggotanya ditetapkan dalam peraturan pendiriannya. Anggota staf direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas persetujuan DPRD.
6. Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama dalam bidang ekonomi. Kerjasama dalam koperasi berdasarkan prinsip saling membutuhkan dan kesamaan kebutuhan anggotanya. Di Indonesia ada lima bentuk koperasi, yaitu Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Produksi, Koperasi Jasa, dan Koperasi Serba Usaha.
a. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang menjalankan usaha penyediaan berbagai barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti beras, gula, sabun, minyak goreng, perkakas rumah tangga dan barang-barang elektronik. Tujuannya pembentukan koperasi konsumsi adalah memenuhi kebutuhan anggotanya akan barangbarang konsumsi dengan harga dan mutu yang layak.
b. Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit adalah koperasi koperasi yang bergerak dalam usaha simpanpinjam. Koperasi ini menerima simpanan dari anggota. Uang yang terkumpul disalurkan kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Contoh Koperasi Simpan Pinjam adalah KUD, Bukopin, dan Bank Koperasi Pasar.
c. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang produksi barang-barang. Produksi barang-barang tersebut dapat dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Contoh Koperasi Produksi antara lain koperasi peternakan sapi, koperasi pengusaha tahu dan tempe, koperasi pengusaha batik, dan koperasi pertanian.

d. Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggotanya maupun masyarakat umum. Contoh koperasi jasa adalah: koperasi angkutan, koperasi jasa audit, koperasi perumahan, koperasi asuransi, dan koperasi pengurusan dokumen. Contoh Koperasi Jasa yang terkenal di Jakarta adalah Kopaja. Kopaja menyediakan jasa angkutan bagi warga ibu kota.
e. Koperasi serba usaha adalah koperasi yang menjalankan bermacam- macam usaha, seperti menyediakan barang kebutuhan sehari- hari, melayani simpan pinjam, melakukan usaha produksi, dan lain-lain.

7. Menghargai kegiatan ekonomi orang lain
Untuk memenuhi kebutuhan hidup orang bekerja. Ada bermacam-macam usaha yang dilakukan manusia. Ada yang menjadi petani, nelayan, karyawan pabrik, pegawai negeri, pedagang, pengusaha, guru, polisi, jaksa, artis, tukang, dan lain-lain. Coba kamu sebutkan pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh warga di sekitar tempat tinggalmu! Pekerjaan atau usaha setiap orang dalam memenuhi kebutuhan hidup harus kita hargai. Bagaimana kita menghargai pekerjaan orang lain? Menghargai kegiatan atau usaha orang lain dapat kita lakukan dengan cara sebagai berikut.
    Tidak menghina orang karena pekerjaannya. Misalnya, kita tidak boleh menghina seorang pemulung. Mengapa? Karena semua pekerjaan halal adalah pekerjaan yang mulia. Oleh karena itu kita harus menghargai pekerjaan setiap orang.
·         Tidak menggangu usaha orang lain.
·         Tidak iri terhadap keberhasilan usaha orang lain. Orang lain yang berhasil patut kita teladani
·         Melakukan persaingan yang sehat dalam melakukan usaha yang sama. Misalnya, tidak boleh merusak harga untuk menarik pelanggan.
·         Jika sudah berhasil, kita sebaiknya membantu usaha orang lain.
§  Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDPriil per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat muncul melalui:

1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi. (Case dan Fair, 1999;326)

§  Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi antara lain sebagai berikut:
Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya.
Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651).


§  Hambatan dalam perkembangan UKM

Kita mengetahui dan sadar bahwa Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) jumlahnya sangat dominan dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia.Namun, kesadaran kita ini tidak ditindaklanjuti oleh upaya yang sungguh-sungguh, UKM sebagai landasan yang kokoh untuk pembangunan ekonomi nasional. Justerukita membiarkan perkonomian Nasional lebih dikuasai oleh segelintir pemodalbesar yang ternyata sangat labil terhadap goncangan ekonomi global.

Sementara efek domino krisis keuangan Amerika Serikat telah sampai ke pelosokdesa kita dan menghancurkan patron ekonomi desa. Seperti harga TBS (tandanbuah segar) dan CPO merosot tajam sampai nilai Rp.150/kg yang sebelumnya rata-rata diatas Rp.2000an/kg. dilain pihak harga downstream product-nya sepertiminyak goreng, margarine dan produk turunan lainnya yang dikuasai pemodalbesar relatif stabil dan bahkan cenderung naik. Akibatnya sangat berbahaya, bila kita terus membiarkan terjadinya ketidakpekaandan ketidakpedulian pemimpin kita yang selalu salah mengatasi krisis itu. Sebabakan mempengaruhi angka pengangguran/kemiskinan terus meningkat yang akanmendorong antagonisme sosial semakin mendekat kepermukaan. Selain itu, akanberdampak pada kelesuan ekonomi Indonesia bisa berkepanjangan dan lebih parahlagi apabila ekonomi dunia sudah kembali bangkit, namun sektor riil Usaha Kecildan Menengah (UKM) kita sudah terlanjur punah. Justru pada saat kita akanmelaksanakan Asian Economic Integration pada tahun 2015 dan pemenuhan 8target MDGs/Millenium Development Goals. Sebab salah satu bagian penting d atanan ekonomi moderen yang sehat adalah persaingan yang adil belum terwujud. Menyikapi hal tersebut diatas, sudah saatnya pemerintah lebih aktif, berani dan tulus untuk mengambil keputusan politik UKM´ yaitu sebuah keputusan politik yangbenar-benar mampu mengamankan kebijakan nasional untuk membangun modal sosial (social capital) bangsa agar pelaku UKM (petani-nelayan dan pedagang ) Indonesai dapat dijamin mendapatkan haknya untuk maju secaraberkesinambungan dalam kondisi kehidupan yang mengandung unsur-unsur akhlakdan budipekerti, kebebasan, kebahagiaan dan keamanan yang mencakup spectrumkemanusiaan yang luas. Dampak dari ketidakmampuan KUMKM Indonesia menerapkan teknologi terbaru,membuat posisi mereka kurang strategis. Sebab, mereka tetap mengandalkankinerja pada teknologi tradisional. Akibatnya, biaya operasional tinggi, dan tentusaja tidak mampu bersaing dengan negara lain atau kompetitor yang menawarkanharga lebih kompetitif.Pemborosan biaya itu masih terjadi di beberapa sektor industri, seperti kain tenuntradisional maupun kemasan berbagai produk makanan. Sebaliknya China sebagaikompetitor paling diperhitungkan, telah menerapkan iptek canggih pada skala industri KUMKM-nya. Karena itu, komoditas KUMKM China yang masuk pasar Indonesia, jadi favorit karena harganya mampu bersaing dengan produk lokal. Diperkirakan, batik dari China saat ini sudah merambah pasar nasional, serta dipasarkan dengan harga bersaing. Keadaaan tersebut juga terjadi pada bidang pertanian. Di saat produktivitas pertanian, khususnya beras di Negara lain telah mencapai lebih dari 10 ton per hektar-nya, di Indonesia rata-rata belum mencapai 10 ton dari 1 hektar tanah yangditanami. Hal tersebut cukup menyita perhatian pemerintah. Untuk menanganifenomena tersebut, kementrian koperasi dan UKM akan lebih fokus pada sosialisasipemakaian teknologi modern. Mengubah pola pikir KUMKM tidak mudah, sebab,selama ini mereka lebih banyak memposisikan diri sebagai pedagang ketimbangmemilih menerapkan teknologi baru dalam aktivitasnya.

 Kekhawatiran terbesar saat ini muncul ketika ACFTA telah resmi diberlakukan, danpesaing Indonesia bukan hanya China semata, melainkan juga termasuk negara Asean lainnya yang telah mengedepankan teknologi bagi kegiatan KUMKM-nyaseperti Vietnam, Laos dan Thailand. Tidak hanya dengan Negara ASEAN, namun juga Indonesia juga harus menghadapi India-AFTA, atau Australia-Selandia Baru- AFTA, hal tersebut sudah pasti menjanjikan peluang peningkatan kesejahteraan.Namun, Indonesia belum beruntung kalau kesiapan tidak dibangun. Apalagi, menghadapi lawan dagang seperti China yang sudah berada jauh di depan. Namun juga tidak semua bidang usaha masih menggunakan cara atau peralatan tradisional. Beberapa bidang usaha telah mulai menggunakan teknologi modern untuk menjalankan usahanya, seperti produksi makanan. Sosialisasi yang dilakukan juga cukup berhasil, meskipun belum besar pengaruhnya. Apalagi akhir-akhir ini juga telah bermunculan mesin-mesin produksi hasil karya anak bangsa alias produk dalam negeri. Selain harganya yang lebih terjangkau oleh kalangan menengah kebawah, mesin-mesin tersebut juga memiliki kualitas yang tidak kalahdngan produk luar negeri. Hal tersebut mendorong beberapa petani serta produsenuntuk mulai menggunakan teknologi modern untuk proses pertanian serta produksinya. Sehingga produksi tani serta pangan juga mulai mengalami peningkatan, baik dalam hal kuantitas maupun kualitasnya.



§  Maksud dan Tujuan UKM
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen UKM ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi yang telah ada saat ini dengan memberikan fasilitas komunikasi baru yang dapat :
ü  Mempercepat proses peremajaan data melalui internet.
ü  Menciptakan khususnya wadah promosi yg efektif dan bersifat global bagi masyarakat UKM.
ü  Menyediakan khususnya layanan sarana komunikasi dan edukasi bagi masyarakat UKM.

§  Sedangkan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen UKM ditujukan untuk :

ü  Terbangunnya sistem basis data dan informasi usaha kecil menengah beserta entitas pelengkap yg berkaitan dengan Dinas Koperasi dan UKM.
ü  Terimplementasikannya operasional Sistem Informasi Manajemen UKM.
ü  Terbangunnya Website Dinas Koperasi & UKM yang mampu menyampaikan berbagai data dan informasi melalui media Internet kepada berbagai pihak, terutama dalam rangka mengumpulkan data UKM dan pemeliharaannya secara online dan interaktif.
ü  Meningkatkan kemampuan Pemerintah Kabupaten dalam menyediakan dan memberikan informasi tentang UKM dan entitas pendukungnya secara lebih cepat, dinamis dan mudah didapat.
ü  Tersedianya perangkat lunak dan perangkat keras yang memenuhi kebutuhan pekerjaan pengumpulan dan pemeliharaan data dan informasi UKM. Demikian juga tersedianya sumber daya manusia di Pemerintah Kabupaten Jember yang mampu mengelola dan menjalankan kegiatan tersebut.

§  Adapun manfaat yg ingin dicapai dari Pengembangan SIM UKM ini adalah :
ü  Sebagai sarana bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat UKM untuk memperoleh berbagai informasi yang terkait dengan usahanya dari Dinas Koperasi dan UKM, secara mudah dan cepat, baik secara pasif menerima informasi tersebut maupun secara aktif berinteraksi melalui imel dan forum diskusi elektronik.
ü  Sebagai sarana bagi Dinas Koperasi dan UKM untuk mendapatkan informasi balik dari pelaku UKM dan masyarakat pemerhati UKM dengan cara yang lebih efisien melalui media internet yang terjangkau.
ü  Sebagai sarana kontrol bagi Dinas Koperasi dan UKM untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat umum.

Bisnis waralaba merupakan peluang yang sangat menjanjikan bagi pengusaha UKM yang mau mengembangkan usahanya. Walaupun bisnis waralaba sangat menjanjikan, akan tetapi setiap usaha bisnis selalu mempunyai potensi resiko, oleh karena itu pengelolaan bisnis secara profesional merupakan tuntutan persyaratan untuk keberhasilan. Untuk itu diperlukan pemikiran yang cermat apabila pengusaha UKM telah mengambil keputusan untuk terjun dalam bisnis waralaba. Untuk memilih  bentuk dan jenis waralaba yang akan dibeli, setiap UKM harus memperhatikan manajemen, prosedur, etika dan filosofi dari waralaba yang ingin dipilih, yaitu bagamana jaringan waralaba dimulai, seberapa luas jaringan waralaba, apakah waralaba tersebut sudah mapan di pasar atau sedang bertumbuh, investasi seperti apa yang dibutuhkan dll. Untuk itu hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum UKM memasuki bisnis waralaba adalah :
1.      Menyeleksi waralaba yang akan dipilih.
2.      Meyakinkan motivasi untuk berbisnis waralaba.
3.      Menghubungi waralaba yang mempunyai prospektif baik.
4.      Menyelidiki sistem waralaba yang akan dipilih.
5.      Mengevaluasi kesempatan dan tantangan waralaba yang bersangkutan.
6.      Mempelajari sistem manajemen korporasinya.
7.      Memilih format bisnis waralaba yang akan dijalankan.
8.      Melakukan kontrak kerjasama bisnis waralaba

BAB III
PENUTUP

                           Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
                           Perumahan Mutiara Gading Timur 2 adalah salah satu perumahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di lingkungan sekitarnya. Karena dengan dibangunnya Perumahan Mutiara Gading Timur 2 dapat menghidupkan perekonomian yang sebelumnya. Di perumahan Mutiara Gading Timur 2 lebih banyak unit UKM (usaha kecik menengah), Waralaba merupakan prospek bisnis bagi UKM karena sudah terbukti dapat meningkatkan akses pasar UKM, mensinergikan perkembangan usaha besar dengan UKM melalui kemitraan, serta mempercepat mengatasi persoalan kesenjangan kesempatan berusaha antara golongan ekonomi kuat yang sudah mempunyai jejaring dengan golongan ekonomi lemah, sistem ini juga mempercepat pemanfaatan produk dan jasa untuk didistribusikan ke daerah-daerah, karena sistem ini memungkinkan partisipasi dari sumberdaya daerah terlibat hingga ketingkat kecamatan, bahkan sampai ke pedesaan.
                           Oleh karena itu pertanyaan yang masih perlu dicarikan jawabannya ke depan adalah pertama, bagaimana upaya mendorong pengusaha UKM Untuk ambil bagian dalam bisnis waralaba berteknologi maju tersebut sehingga mereka bisa lebih terberdayakan, yang pada gilirannya diharapkan mampu mengembangkan dirinya secara berkelanjutan, kedua, sejalan dengan itu bagaimana upaya membangun dan menumbuh-kembangkan sistem waralaba yang asli hasil inovasi teknologi dalam negeri agar baik multiplier pendapatan maupun tenaga kerja seluruhnya dapat dinikmati oleh masyarakat banyak.