Tulisan
Softskill
“Pertumbuhan
Ekonomi di Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal”
Puji Rahayu
34209019
3DD04
Universitas Gunadarma
2012
Abstrak
Penulisan ini dilakukan bertujuan untuk
lebih mengetahui bagaimana pertumbuhan perekonomian di lingkungan sekitar Perumahan
Mutiara Gading Timur 2. Usaha-usaha yang mampu membuat bisnis bergejolak dan
untuk membantu memenuhi kebutuhan orang-orang disekitar perumahan tersebut.
Adapun manfaat yang diperoleh yaitu, untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan
usaha di lingkungan sekitar Perumahan Mutiara Gading Timur 2.
Mengingat begitu luasnya ruang gerak dan
jenis usaha serta kegiatan dalam berbisnis di lingkungan sekitar perumahan
Mutiara Gading Timur 2, diuraikan secara sederhana suatu usaha yag bergerak
dibidang : kegiatan warung dan usaha jajanan kuliner. Perumahan Mutiara Gading
Timur 2 adalah suatu lingkungan yang sedikit demi sedikit menunjukkan
perkembangannya dalam bergejolak dibidang usaha kuliner yang di minati.
Waralaba dan UKM adalah bisnis yang sekarang menjadi dominan disekitar lingkungan
perumahan Mutiara Gading Timur 2.
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33), pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan
ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi
biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat
indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi
ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan
ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan
teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan
kemampuan berorganisasi dan manajemen. Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam
beberapa pengertian dengan menggunakan bahasa berbeda oleh para ahli, namun
maksunya tetap sama.
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi
merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi
(Suryana, 2000:55). Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan
pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut
perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan
nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan
penghapusan dari kemiskinan mutlak. Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002:
5) adalah usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita. Prof.
Meier (dalam Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai
proses kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang
panjang.
Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan
pembangunan ekonomi sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut
mengandung pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang
terjadi secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai
sesuatu yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang
terus menerus berlangsung dalam jangka panjang. Menurut Schumpeter (dalam
Suryana, 2000:5), pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau
gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak terputus-putus.
Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan terutama dalam lapangan industri
dan perdagangan. Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pendapatan perkapita dan
pendapatan nasional.
Pendapatan perkapita yaitu pendapatan
rata-rata penduduk suatu daerah sedangkan pendapatan nasional merupakan nilai
produksi barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan dalam suatu perekonomian
di dalam masa satu tahun. Pertambahan pendapatan nasional dan pendapatan
perkapita dari masa ke masa dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan
ekonomi dan juga perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah.
Dalam pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah sebagai
suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat
meningkat dalam jangka panjang.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi
menurut Prof. Simon Kuznets (dalam Jhingan, 2000: 57), adalah kenaikan jangka
panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis
barang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan
kemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang
diperlukannya. Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama, pertumbuhan
ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara terus-menerus persediaan
barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang
kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi secara luas dan efisien
memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan ideologi sehingga
inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia dapat dimanfaatkan
secara tepat.
Dengan bahasa lain, Boediono (1999:8)
menyebutkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka
panjang. Pengertian tersebut mencakup tiga aspek, yaitu proses, output
perkapita, dan jangka panjang. Jadi, dengan bukan bermaksud ‘menggurui’,
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, bukan gambaran ekonomi atau hasil
pada saat itu. Boediono (1999:1-2) menyebutkan secara lebih lanjut bahwa
Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan ”output perkapita”. Dalam
pengertian ini teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan
teori mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut
dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek
yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu
apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita
menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses
kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan
adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam
struktur ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari
pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut.
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah
pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,
sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam
lembaga, pengetahuan, dan teknik..
1.2
Tolak Ukur Pembangunan Ekonomi
Tolak ukur yang digunakan dalam
pembangunan ekonomi diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional
(PNB), kesempatan kerja, perekonomian yang stabil, neraca pembayaran luar
negeri dan yang terakhir adalah distribusi pendapatan yang merata.
1. Pendapatan
Nasional
Pendapatan
nasional adalah suatu kerangka perhitungan yang digunakan untuk mengukur
aktivitas ekonomi yang terjadi atau yang berlangsung di dalam perekonomian.
Adanya perhitungan pendapatan nasional akan membantu untuk mengetahui tingkat
kemakmuran suatu negara dan membuat rencana pelaksanaan program pembangunan
yang berjangka.
2. Produk
Nasional (PNB)
PNB
adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu
Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang
dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat negara tersebut yang berada di luar negeri.
3. Kesempatan
Kerja
Pertambahan
penduduk berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hokum. Pertambahan
Hasil yang Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan
produk rata-rata serta penurunan taraf hidup. Jika tidak didukung dengan
kemajuan teknologi dan kualitas serta keterampilan kerja maka akan mengurangi
pertambahan hasil Negara tersebut. Sehingga sulit untuk merencanakan suatu pembangunan
karena pendapatan nasional yang tidak mencukupi.
4. Perekonomian
yang stabil
Perekonomian
yang stabil artinya tingkat pendapatan yang dimilki Negara tersebut relative
stabil ditambah dengan perkembangan ekonomi yang bertumbuh dalam artian positif.
Adanya perekonomian yang stabil memampukan suatu Negara untuk membuat suatu
rancangan pembangunan dalam jangka panjang karena telah didukung dengan materi
yang cukup.
5. Distribusi
Pendapatan yang Merata
Pertumbuhan ekonomi
terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan
kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang. Atau dengan kata lain
jika distribusi pendapatan telah merata maka akan memungkinkan suatu Negara
untuk merencanakan suatu pembangunan.\
6. Neraca
Pembayaran Luar Negeri
Yang menjadi sorotan
dalam Neraca Pembayaran Luar Negeri adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’ (current
account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca Perdagangan (ekspor – impor)
dan Neraca Jasa yang mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi
.
BAB II
PEMBAHASAN
Perumahan Mutiara Gading Timur 2 yang
sangat ideal untuk keluarga maupun membuka usaha di dalam kota Bekasi Timur. Lokasi
di perlintasan antara jalan Tol Bekasi Timur dan Grand Wisata. Tidak
mengherankan jika lebih dari 5000 Kepala Keluarga dan 300 pengusaha telah bergabung
di Mutiara Gading Timur. Disamping BANK BTN & BRI serta gerai terkemuka, seperti
AlfaMart, IndoMaret yang pandai menangkap peluang bisnis, kini diramaikan pula
dengan usaha rumah makan tempat olah raga dan sekolah. Fasilitas lainnya terdapat
Hotspot di cafe Palazzo, ATM BTN, MANDIRI, & BNI.
Selain yang telah disebutkan diatas juga
terdapat banyak unit usaha kecil menengah yang semakin menjamur dengan adanya
perumahan mutiara gading ini. Semakin banyaknya ukm – ukm ini membantu
peningkatan perekonomian dengan penambahan pendapatan perkapita masyarakat.
Di sini terdapat tiga elemen penting
yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi :
- Pembangunan sebagai suatu proses
Pembangunan
sebagai suatu proses, artinya bahwapembangunan merupakan suatu tahap yang harus
dijalani olehsetiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai
lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui
tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani
tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
- Pembangunan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan perkapita
Sebagai suatu
usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu
negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat
dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat
dalam suatu negara untuk berpartisipasiaktif dalam proses pembangunan. Hal ini
dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam
kesejahteraan masyarakat.
- Peningkatan pendapatan perkapita harus berlangsung dalam jangka panjang
Suatu
perekonomian dapat dinyatakan dalam keadaan berkembang apabila pendapatan
perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa
pendapatan perkapita harus mengalami kenaikanterus menerus. Misalnya, suatu
negara terjadi musibah bencana alam ataupunkekacauan politik, maka
mengakibatkan perekonomian negara tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi
tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut
kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi antara lain :
- Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya
dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM.
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat
lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk
melaksanakan proses pembangunan.
Sumber daya
manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan
kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk
memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan
seberapa besar produktivitas yang ada.
- Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar
negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun
sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber
daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Sumber daya alam, yang meliputi tanah
dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan,
tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi pertumbuhan industri suatu negara,
terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan
kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu
yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
- Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan
proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi,
kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan
dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
- Faktor Budaya
Faktor budaya
memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong
pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya
sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
- Sumber Daya Modal
Sumber daya
modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK.
Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan
dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat
meningkatkan produktivitas. Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan
manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi
ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan
ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Pertumbuhan ekonomi disekitar lingkungan
perumahan mutiara gading timur 2 yang sebelumnya hanya ada beberapa rumah saja
dan masih terdapat banyak lahan yang kosong, seiring berjalannya waktu semakin bertambah
pesat pertumbuhan ekonominya. Sekarang sudah dibangun lagi beberapa rumah, ruko-ruko,
serta fasilitas-fasilitas lainnya, seperti kolam renang dan gor bulu tangkis. Dengan
dibangunnya Columbus Water Park semakin banyak pengunjung yang datang serta
semakin banyak pula yang berjualan disekitar kolam renang tersebut.
Para pengunjung yang datang tidak hanya
orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar mutiara gading timur 2 saja
tetapi juga yang datang dari luar perumahan mutiara gading timur 2. Apalagi setiap
hari libur, semakin banyak saja orang-orang yang datang untuk berbelanja
ataupun sekedar untuk bermain saja.
Sasaran utama pembangunan ekonomi dalam
konsep pengembangan ekonomi lokal ini adalah meningkatkan jumlah dan jenis
peluang kerja yang tersedia, yang diperoleh dari pengembangan potensi ekonomi
yang ada pada suatu masyarakat. Karena dengan peningkatan jumlah dan jenis
peluang kerja yang tersedia tersebut, dalam proses jangka panjang, akan memicu
terjadinya peningkatan produktivitas dan kesejateraan suatu masyarakat. Untuk
mencapai peningkatan jumlah dan jenis peluang kerja tersebut, masyarakat suatu
daerah harus mampu untuk mengambil suatu inisiatif dalam memikirkan dan
mengidentifikasikan potensi-potensi sumber daya yang dimiliki, untuk membangun
dan mengembangkan perekonomian daerahnya.
Karena itu konsep pengembangan ekonomi
lokal. Lebih banyak ditekankan pada penumbuhan dan pengembangan peran,
partisipasi dan inisiatif masyarakat lokal dalam meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan hidupnya. Dalam pengembangan ekonomi lokal, bila dikaitkan dengan
kegiatan sector ekonomi yang terdapat di suatu wilayah tidak akan terlepas dari
bagaimana sector ekonomi tersebut dapat berperan sebagai pemacu berkembangnya
sektor-sektor lain di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan memiliki
keterkaitan yang kuat dengan karakter dan potensi lokal, maka kegiatan
bersangkutan akan memberikan keuntungan bagi masyarakat dan perekonomian
setempat, selain itu, cenderung akan menggunakan bahan baku dan bahan penolong
dari wilayahnya sendiri sehingga multiplier pengembangan industri akan jatuh di
daerahnya sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat Yeates dan Gardner (dalam
Herawati, 2003) yang menyatakan bahwa industri merupakan salah satu faktor
penting dalam mekanisme perkembangan serta pertumbuhan wilayah dan kota melalui
efek multiplier dan inovasi yang ditimbulkannya. Kemampuan suatu kegiatan
ekonomi utama untuk menciptakan efek multiplier yang antara lain berupa
munculnya kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya, penciptaan lapangan kerja, serta
peningkatan pendapatan akan memberikan dampak besar bagi pengembangan wilayah.
Usaha-usaha dalam bidang ekonomi ada
yang dikelola sendiri, dan ada juga yang dikelola secara berkelompok. Mari kita
bahas lebih lanjut Usaha ekonomi yang dikelola Sendiri. Usaha ekonomi yang
dikelola perseorangan atau diusahakan sendiri biasanya modalnya yang terbatas.
Contoh-contoh usaha ekonomi yang dikelola perorangan antara lain sebagai
berikut.
1.
Usaha pertanian
Kebanyakan
usaha dalam bidang pertanian dilakukan secara perseorangan. Usaha pertanian
biasanya dilakukan dengan modal yang terbatas. Seorang petani biasanya mengolah
dan menggarap lahan yang terbatas. Hanya sedikit saja usaha pertanian yang
dilakukan secara besar-besaran.
2.
Industri kecil
Industri-industri
kecil yang berupa industri rumah tangga biasanya dikelola secara perseorangan.
Contoh industri kecil ini adalah usaha kerajinan, misalnya industri pembuatan
mebel seperti meja, kursi, lemari, industri keramik,
3.
Usaha perdagangan
Usaha
perdagangan yang dikelola secara perseorangan biasanya perdagangan dalam jumlah
kecil sampai menengah. Termasuk dalam usaha perdagangan antara lain: usaha
membuka toko kecil, membuka warung, penjaja keliling, pedagang kaki lima,
pedagang di lapaklapak pasar, pedagang hasil bumi, dan lain-lain.
4.
Usaha jasa
Banyak
usaha jasa yang dikelola secara perorangan. Contoh usaha jasa yang dikelola
perorangan adalah: usaha salon, bengkel, foto kopi, tukang cukur, tukang pijit,
dan lain-lain.
§ Usaha
ekonomi yang dikelola kelompok :
Usaha
ekonomi yang dikelola secara berkelompok adalah usaha yang dijalankan secara
bersama-sama, baik dalam hal modal, pengelolaan, maupun dalam hal bagi hasil.
Contoh usaha ekonomi yang dikelola secara bersama-sama, antara lain firma, CV, PT,
BUMN, Perusahaan Daerah, dan Koperasi.
1.
Firma
Firma
adalah perusahaan yang didirikan oleh sedikitnya dua orang. Biasanya pendiri
firma adalah orang-orang yang sudah saling kenal. Setiap anggota firma
mempunyai hak untuk bertindak atas nama firma. Risiko tindakan anggota firma
ditanggung bersama.
2.
CV (Commanditaire Vennotschaap/Persekutuan Komanditer)
CV
adalah perusahaan yang didirikan oleh satu orang pengusaha atau lebih dengan
modal dari pengusaha itu dan dari beberapa penanam modal. Pengusaha menjadi
pimpinan perusahaan dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.
Para penanam modal mempercayakan pengelolaan CV kepada pengusaha. Sebuah
perusahaan yang berbentuk CV bisa dikembangkan dari firma. Hal ini terjadi bila
sebuah firma ingin mengembangkan usaha dan membutuhkan tambahan modal.
3.
PT (Perseroan Terbatas)
PT
adalah perusahaan yang modalnya diperoleh dari penjualan saham. Saham adalah
surat berharga sebagai tanda keikutsertaan menanamkan modal dalam perusahaan.
Setiap saham memiliki nilai nominal. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum
dalam saham. Saham diperjualbelikan di pasar modal. Pemilik saham akan
mendapatkan deviden. Deviden adalah laba perusahaan yang dibagikan kepada para
pemegang saham.
4.
BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN
atau perusahaan negara adalah perusahaan yang seluruh modalnya dimiliki oleh
negara. Ada tiga bentuk perusahaan negara, yaitu:
·
Perusahaan Jawatan (Perjan),
·
Perusahaan Umum (Perum), dan
·
Perusahaan Perseroan (Persero).
5.
Perusahaan Daerah
Perusahaan
daerah adalah perusahaan yang modalnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah. Tujuan
pendirian perusahaan daerah antara lain sebagai berikut. Turut melaksanakan
pembangunan ekonomi daerah dan pembangunan ekonomi nasional.
Memenuhi kebutuhan rakyat dan menyediakan
lapangan kerja dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur. Perusahan daerah
dipimpin oleh staf direksi yang jumah dan anggotanya ditetapkan dalam peraturan
pendiriannya. Anggota staf direksi diangkat dan diberhentikan oleh Kepala
Daerah atas persetujuan DPRD.
6.
Koperasi
Koperasi
adalah usaha bersama dalam bidang ekonomi. Kerjasama dalam koperasi berdasarkan
prinsip saling membutuhkan dan kesamaan kebutuhan anggotanya. Di Indonesia ada
lima bentuk koperasi, yaitu Koperasi Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi
Produksi, Koperasi Jasa, dan Koperasi Serba Usaha.
a.
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang menjalankan usaha penyediaan berbagai
barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti beras, gula, sabun, minyak
goreng, perkakas rumah tangga dan barang-barang elektronik. Tujuannya
pembentukan koperasi konsumsi adalah memenuhi kebutuhan anggotanya akan
barangbarang konsumsi dengan harga dan mutu yang layak.
b.
Koperasi Simpan Pinjam atau Koperasi Kredit adalah koperasi koperasi yang
bergerak dalam usaha simpanpinjam. Koperasi ini menerima simpanan dari anggota.
Uang yang terkumpul disalurkan kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Contoh
Koperasi Simpan Pinjam adalah KUD, Bukopin, dan Bank Koperasi Pasar.
c.
Koperasi Produksi adalah koperasi yang bergerak dalam bidang produksi
barang-barang. Produksi barang-barang tersebut dapat dilakukan secara
bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Contoh Koperasi Produksi antara lain
koperasi peternakan sapi, koperasi pengusaha tahu dan tempe, koperasi pengusaha
batik, dan koperasi pertanian.
d.
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu
bagi para anggotanya maupun masyarakat umum. Contoh koperasi jasa adalah:
koperasi angkutan, koperasi jasa audit, koperasi perumahan, koperasi asuransi,
dan koperasi pengurusan dokumen. Contoh Koperasi Jasa yang terkenal di Jakarta
adalah Kopaja. Kopaja menyediakan jasa angkutan bagi warga ibu kota.
e.
Koperasi serba usaha adalah koperasi yang menjalankan bermacam- macam usaha,
seperti menyediakan barang kebutuhan sehari- hari, melayani simpan pinjam,
melakukan usaha produksi, dan lain-lain.
7.
Menghargai kegiatan ekonomi orang lain
Untuk
memenuhi kebutuhan hidup orang bekerja. Ada bermacam-macam usaha yang dilakukan
manusia. Ada yang menjadi petani, nelayan, karyawan pabrik, pegawai negeri,
pedagang, pengusaha, guru, polisi, jaksa, artis, tukang, dan lain-lain. Coba
kamu sebutkan pekerjaan apa saja yang dilakukan oleh warga di sekitar tempat
tinggalmu! Pekerjaan atau usaha setiap orang dalam memenuhi kebutuhan hidup
harus kita hargai. Bagaimana kita menghargai pekerjaan orang lain? Menghargai
kegiatan atau usaha orang lain dapat kita lakukan dengan cara sebagai berikut.
Tidak menghina orang karena pekerjaannya. Misalnya, kita tidak boleh
menghina seorang pemulung. Mengapa? Karena semua pekerjaan halal adalah
pekerjaan yang mulia. Oleh karena itu kita harus menghargai pekerjaan setiap
orang.
·
Tidak menggangu usaha orang lain.
·
Tidak iri terhadap keberhasilan usaha
orang lain. Orang lain yang berhasil patut kita teladani
·
Melakukan persaingan yang sehat dalam
melakukan usaha yang sama. Misalnya, tidak boleh merusak harga untuk menarik
pelanggan.
·
Jika sudah berhasil, kita sebaiknya
membantu usaha orang lain.
§ Sumber
Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi
umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDPriil per kapita. Produk Domestik
Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran total sebuah
negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir yang
diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang
berlokasi di dalam sebuah negara.
Kenaikan GDP dapat
muncul melalui:
1. Kenaikan penawaran
tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja
yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih banyak. Jika stok modal
tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru cenderung akan kurang
produktif dibandingkan tenaga kerja lama.
2. Kenaikan modal fisik
atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal
dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh kenaikan
angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja maupun
menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal sumber
daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.
3. Kenaikan
produktivitas
Kenaikan produktivitas
masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu memproduksi lebih banyak
keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor termasuk
perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan ekonomisnya skala produksi.
(Case dan Fair, 1999;326)
§ Manfaat
Pertumbuhan Ekonomi
Manfaat Pertumbuhan
Ekonomi antara lain sebagai berikut:
Laju pertumbuhannya
untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional Pendapatan
perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab
semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi
tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.
Sebagai dasar pembuatan
proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan
nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas
pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional
lainnya.
Sebagai dasar pembuatan
prakiraan bisnis, khususnya persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar
penyusunan perencanaan produk dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan
modal). (Dornbuch, R dan Fischer, S, 1994:649-651).
§ Hambatan
dalam perkembangan UKM
Kita mengetahui dan
sadar bahwa Peran Usaha Kecil dan Menengah (UKM) jumlahnya sangat dominan dan
strategis dalam struktur perekonomian Indonesia.Namun, kesadaran kita ini tidak
ditindaklanjuti oleh upaya yang sungguh-sungguh, UKM sebagai landasan yang
kokoh untuk pembangunan ekonomi nasional. Justerukita membiarkan perkonomian
Nasional lebih dikuasai oleh segelintir pemodalbesar yang ternyata sangat labil
terhadap goncangan ekonomi global.
Sementara efek domino
krisis keuangan Amerika Serikat telah sampai ke pelosokdesa kita dan
menghancurkan patron ekonomi desa. Seperti harga TBS (tandanbuah segar) dan CPO
merosot tajam sampai nilai Rp.150/kg yang sebelumnya rata-rata diatas
Rp.2000an/kg. dilain pihak harga downstream product-nya sepertiminyak goreng,
margarine dan produk turunan lainnya yang dikuasai pemodalbesar relatif stabil
dan bahkan cenderung naik. Akibatnya sangat berbahaya, bila kita terus
membiarkan terjadinya ketidakpekaandan ketidakpedulian pemimpin kita yang selalu
salah mengatasi krisis itu. Sebabakan mempengaruhi angka
pengangguran/kemiskinan terus meningkat yang akanmendorong antagonisme sosial
semakin mendekat kepermukaan. Selain itu, akanberdampak pada kelesuan ekonomi
Indonesia bisa berkepanjangan dan lebih parahlagi apabila ekonomi dunia sudah
kembali bangkit, namun sektor riil Usaha Kecildan Menengah (UKM) kita sudah
terlanjur punah. Justru pada saat kita akanmelaksanakan Asian Economic
Integration pada tahun 2015 dan pemenuhan 8target MDGs/Millenium Development
Goals. Sebab salah satu bagian penting d atanan ekonomi moderen yang sehat
adalah persaingan yang adil belum terwujud. Menyikapi hal tersebut diatas,
sudah saatnya pemerintah lebih aktif, berani dan tulus untuk mengambil
keputusan politik UKM´ yaitu sebuah keputusan politik yangbenar-benar mampu
mengamankan kebijakan nasional untuk membangun modal sosial (social capital)
bangsa agar pelaku UKM (petani-nelayan dan pedagang ) Indonesai dapat dijamin mendapatkan
haknya untuk maju secaraberkesinambungan dalam kondisi kehidupan yang
mengandung unsur-unsur akhlakdan budipekerti, kebebasan, kebahagiaan dan
keamanan yang mencakup spectrumkemanusiaan yang luas. Dampak dari
ketidakmampuan KUMKM Indonesia menerapkan teknologi terbaru,membuat posisi
mereka kurang strategis. Sebab, mereka tetap mengandalkankinerja pada teknologi
tradisional. Akibatnya, biaya operasional tinggi, dan tentusaja tidak mampu
bersaing dengan negara lain atau kompetitor yang menawarkanharga lebih
kompetitif.Pemborosan biaya itu masih terjadi di beberapa sektor industri,
seperti kain tenuntradisional maupun kemasan berbagai produk makanan.
Sebaliknya China sebagaikompetitor paling diperhitungkan, telah menerapkan
iptek canggih pada skala industri KUMKM-nya. Karena itu, komoditas KUMKM China
yang masuk pasar Indonesia, jadi favorit karena harganya mampu bersaing dengan
produk lokal. Diperkirakan, batik dari China saat ini sudah merambah pasar
nasional, serta dipasarkan dengan harga bersaing. Keadaaan tersebut juga
terjadi pada bidang pertanian. Di saat produktivitas pertanian, khususnya beras
di Negara lain telah mencapai lebih dari 10 ton per hektar-nya, di Indonesia
rata-rata belum mencapai 10 ton dari 1 hektar tanah yangditanami. Hal tersebut
cukup menyita perhatian pemerintah. Untuk menanganifenomena tersebut,
kementrian koperasi dan UKM akan lebih fokus pada sosialisasipemakaian
teknologi modern. Mengubah pola pikir KUMKM tidak mudah, sebab,selama ini
mereka lebih banyak memposisikan diri sebagai pedagang ketimbangmemilih
menerapkan teknologi baru dalam aktivitasnya.
Kekhawatiran terbesar saat ini muncul ketika
ACFTA telah resmi diberlakukan, danpesaing Indonesia bukan hanya China semata,
melainkan juga termasuk negara Asean lainnya yang telah mengedepankan teknologi
bagi kegiatan KUMKM-nyaseperti Vietnam, Laos dan Thailand. Tidak hanya dengan
Negara ASEAN, namun juga Indonesia juga harus menghadapi India-AFTA, atau
Australia-Selandia Baru- AFTA, hal tersebut sudah pasti menjanjikan peluang peningkatan
kesejahteraan.Namun, Indonesia belum beruntung kalau kesiapan tidak dibangun.
Apalagi, menghadapi lawan dagang seperti China yang sudah berada jauh di depan.
Namun juga tidak semua bidang usaha masih menggunakan cara atau peralatan tradisional.
Beberapa bidang usaha telah mulai menggunakan teknologi modern untuk
menjalankan usahanya, seperti produksi makanan. Sosialisasi yang dilakukan juga
cukup berhasil, meskipun belum besar pengaruhnya. Apalagi akhir-akhir ini juga
telah bermunculan mesin-mesin produksi hasil karya anak bangsa alias produk
dalam negeri. Selain harganya yang lebih terjangkau oleh kalangan menengah
kebawah, mesin-mesin tersebut juga memiliki kualitas yang tidak kalahdngan
produk luar negeri. Hal tersebut mendorong beberapa petani serta produsenuntuk
mulai menggunakan teknologi modern untuk proses pertanian serta produksinya.
Sehingga produksi tani serta pangan juga mulai mengalami peningkatan, baik
dalam hal kuantitas maupun kualitasnya.
§ Maksud
dan Tujuan UKM
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
UKM ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi yang telah ada saat
ini dengan memberikan fasilitas komunikasi baru yang dapat :
ü Mempercepat
proses peremajaan data melalui internet.
ü Menciptakan
khususnya wadah promosi yg efektif dan bersifat global bagi masyarakat UKM.
ü Menyediakan
khususnya layanan sarana komunikasi dan edukasi bagi masyarakat UKM.
§ Sedangkan
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen UKM ditujukan untuk :
ü Terbangunnya
sistem basis data dan informasi usaha kecil menengah beserta entitas pelengkap
yg berkaitan dengan Dinas Koperasi dan UKM.
ü Terimplementasikannya
operasional Sistem Informasi Manajemen UKM.
ü Terbangunnya
Website Dinas Koperasi & UKM yang mampu menyampaikan berbagai data dan
informasi melalui media Internet kepada berbagai pihak, terutama dalam rangka
mengumpulkan data UKM dan pemeliharaannya secara online dan interaktif.
ü Meningkatkan
kemampuan Pemerintah Kabupaten dalam menyediakan dan memberikan informasi
tentang UKM dan entitas pendukungnya secara lebih cepat, dinamis dan mudah
didapat.
ü Tersedianya
perangkat lunak dan perangkat keras yang memenuhi kebutuhan pekerjaan
pengumpulan dan pemeliharaan data dan informasi UKM. Demikian juga tersedianya
sumber daya manusia di Pemerintah Kabupaten Jember yang mampu mengelola dan
menjalankan kegiatan tersebut.
§ Adapun
manfaat yg ingin dicapai dari Pengembangan SIM UKM ini adalah :
ü Sebagai
sarana bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat UKM untuk
memperoleh berbagai informasi yang terkait dengan usahanya dari Dinas Koperasi
dan UKM, secara mudah dan cepat, baik secara pasif menerima informasi tersebut
maupun secara aktif berinteraksi melalui imel dan forum diskusi elektronik.
ü Sebagai
sarana bagi Dinas Koperasi dan UKM untuk mendapatkan informasi balik dari
pelaku UKM dan masyarakat pemerhati UKM dengan cara yang lebih efisien melalui media
internet yang terjangkau.
ü Sebagai
sarana kontrol bagi Dinas Koperasi dan UKM untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat umum.
Bisnis waralaba merupakan peluang yang
sangat menjanjikan bagi pengusaha UKM yang mau mengembangkan usahanya. Walaupun
bisnis waralaba sangat menjanjikan, akan tetapi setiap usaha bisnis selalu
mempunyai potensi resiko, oleh karena itu pengelolaan bisnis secara profesional
merupakan tuntutan persyaratan untuk keberhasilan. Untuk itu diperlukan
pemikiran yang cermat apabila pengusaha UKM telah mengambil keputusan untuk
terjun dalam bisnis waralaba. Untuk memilih
bentuk dan jenis waralaba yang akan dibeli, setiap UKM harus
memperhatikan manajemen, prosedur, etika dan filosofi dari waralaba yang ingin
dipilih, yaitu bagamana jaringan waralaba dimulai, seberapa luas jaringan
waralaba, apakah waralaba tersebut sudah mapan di pasar atau sedang bertumbuh,
investasi seperti apa yang dibutuhkan dll. Untuk itu hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum UKM memasuki bisnis waralaba adalah :
1.
Menyeleksi waralaba yang akan dipilih.
2.
Meyakinkan motivasi untuk berbisnis waralaba.
3.
Menghubungi waralaba yang mempunyai prospektif baik.
4.
Menyelidiki sistem waralaba yang akan dipilih.
5.
Mengevaluasi kesempatan dan tantangan waralaba yang bersangkutan.
6.
Mempelajari sistem manajemen korporasinya.
7.
Memilih format bisnis waralaba yang akan dijalankan.
8.
Melakukan kontrak kerjasama bisnis waralaba
BAB III
PENUTUP
Pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami
pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Perbedaan
antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output
produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai
sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
Perumahan Mutiara
Gading Timur 2 adalah salah satu perumahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di lingkungan sekitarnya. Karena dengan dibangunnya Perumahan Mutiara Gading
Timur 2 dapat menghidupkan perekonomian yang sebelumnya. Di perumahan Mutiara
Gading Timur 2 lebih banyak unit UKM (usaha kecik menengah), Waralaba merupakan
prospek bisnis bagi UKM karena sudah terbukti dapat meningkatkan akses pasar
UKM, mensinergikan perkembangan usaha besar dengan UKM melalui kemitraan, serta
mempercepat mengatasi persoalan kesenjangan kesempatan berusaha antara golongan
ekonomi kuat yang sudah mempunyai jejaring dengan golongan ekonomi lemah, sistem
ini juga mempercepat pemanfaatan produk dan jasa untuk didistribusikan ke
daerah-daerah, karena sistem ini memungkinkan partisipasi dari sumberdaya
daerah terlibat hingga ketingkat kecamatan, bahkan sampai ke pedesaan.
Oleh karena itu
pertanyaan yang masih perlu dicarikan jawabannya ke depan adalah pertama,
bagaimana upaya mendorong pengusaha UKM Untuk ambil bagian dalam bisnis
waralaba berteknologi maju tersebut sehingga mereka bisa lebih terberdayakan,
yang pada gilirannya diharapkan mampu mengembangkan dirinya secara
berkelanjutan, kedua, sejalan dengan itu bagaimana upaya membangun dan
menumbuh-kembangkan sistem waralaba yang asli hasil inovasi teknologi dalam
negeri agar baik multiplier pendapatan maupun tenaga kerja seluruhnya dapat
dinikmati oleh masyarakat banyak.