Selasa, 31 Mei 2011

Perencanaan Pesan-pesan Bisnis

Nama : Puji Rahayu
Kelas : 2dd04
NPM : 34209019
Matakuliah : Komunikasi Bisnis ( Soft Skill )

PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS

 Ø  Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari perencanaan tujuan, analisis audiens, penentuan ide pokok, dan pemilihan saluran atau media.  

1. PENENTUAN TUJUAN

Secara umum pesan bisnis bertujuan untuk menjaga good will perusahaan dimana audience atau untuk menciptakan impresi yang menyenangkan.
Tujuan pesan harus dinyatakan dengan jelas, karena pengirim pesan berharap bahwa audience memahami apa ide pokok yang akan disampaikan.
Tujuan dalam perencanaan bisnis harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.

Tujuan Komunikasi bisnis adalah :
A. memberi informasi
B. persuasi (membujuk),
C. untuk melakukan kolaborasi dengan audience

Untuk menguji apakah tujuan sudah dinyatakan dengan baik, maka kita dapat menggunakan 4 pertanyaan untuk mengujinya.
1. Apakah tujuan realistis ?
Tujuan yang disampaikan harus realistis, dalam arti dapat dilakukan secara wajar.

Contoh :
Seorang personal selling yang menjual kompor gas kepada ibu-ibu yang biasa memasak dengan kompor minyak tanah. Harapan personal selling adalah ibu-ibu mengubah kebiasaannya. Pesan seperti ini harus dinyatakan secara pelan-pelan, karena manusia mempunyai sifat perlawanan untuk berubah.

2. Apakah waktunya tepat ?
Penyampaian pesan harus mempertimbangkan masalah waktu, atau situasi yang tepat.

3.  Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat ?

4. Apakah tujuan dapat diterima perusahaan ?
Artinya apa yang disampaikan tidak bertentangan dengan kebijakan umum perusahaan.

2. ANALISIS AUDIENCE

Untuk membuat perencanaan bisnis yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya adalah dengan mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen.
Audience bisnis, baik pembaca maupun pendengar dari surat, memo, laporan atau presentase. Apakah manajer, atasan, bawahan, klien dan masyarakat umum. Orang-orang ini mempunyai perbedaan dalam hal pemahaman topic yang diinformasikan. Untuk itu komunikator perlu memperhatikan faktor-faktor audience :
a. Siapa audiencenya ?
Berapa banyak ? Apa pendidikannya ? Jabatannya ? dsb.
b. Informasi apa yang telah mereka miliki
c. Seberapa banyak informasi yang mereka butuhkan
d. Informasi teknikal apa yang mereka pahami
e. Apa/bagaimana sikap mereka terhadap pesan
f. Apa hubungan komunikator dengan audience
g. Tindakan apa yang diharapkan dari audience setelah menerima pesan ini

3. PENETUAN IDE POKOK

Setiap pesan bisnis, apakah sederhana atau kompleks pasti akan mengacu pada suatu ode pokok.

Ada beberapa cara untuk menentukan ide pokok :

a. Brainsstorming, yaitu suatu cara menentukan ide pokok dengan membiarkan pikiran secara leluasa untuk mencari berbagai kemungkinan ide pokok.

b. Petunjuk atasan, yaitu meminta petunjuk atasan artinya kita tinggal melaksanakan apa yang diberikan oleh atasan.

c. Kebiasaan, yaitu kita menentukan ide pokok berdasarkan kebiasaan atau pengalaman pada situasi yang relatif sama.

4. PEMILIHAN SALURAN ATAU MEDIA

Penyajian informasi rutin kepada audience yang telah dikenal akan menggunakan kata-kata yang singkat, sedangkan pesan yang kompleks, negative, dan controversial, penyampaiannya akan membutuhkan waktu yang lebih lama.

Jenis saluran Komunikasi yang digunakan dan Alternarif Media.

Saluran Media :

a. Lisan Percakapan langsung, telepon, interview, pertemuan kecil, seminar, workshop, program pelatihan, pidato, presentase.

b. Tertulis Surat, memo, laporan, proposal

c. Elektronik Fax, E-Mail, Voice mail, teleconference, video conference.

Proses Komunikasi dalam Perusahaan

Nama : Puji Rahayu
Kelas : 2dd04
NPM : 34209019
Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis ( Soft Skill )
 
PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN

A. KEGIATAN KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN
Komunikasi Perusahaan dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Banyak prinsip manajemen yang harus diperhatikan, terlebih-lebih dalam membicarakan komunikasi yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan. Sebagai suatu organisasi, setiap perusahaan mempunyai hirarki (tingkatan) yang mengakibatkan komunikasi di dalamnya. Semua ini mempunyai akibat terhadap penyelenggaraan komunikasi yang juga dapat mempengaruhi hubungan antar manusia di dalam dan di luar perusahaan. Hal ini berarti bahwa setiap kegiatan komunikasi senantiasa melibatkan orang lain. Apabila pada satu pihak kegiatan komunikasi menjadi suatu mekanisme sosialisasi, integrasi dan peningkatan kerjasama, maka pada pihak yang lain kegiatan itu merupakan pencerminan dari situasi sosialisasi dan kerjasama yang dimaksud. Dengan demikian, maka setiap kegiatan komunikasi mempunyai dua aspek, yaitu aspek aktif dan aspek pasif.
Aspek aktif berupa kegiatan yang bertujuan mempengaruhi situasi dan dapat mengubahnya , sedangkan aspek pasif adalah pencerminan situasi sosial yang memanfaatkan komunikasi tersebut. Selain itu, kegiatan komunikasi merupakan suatu alat sosialisasi yang netral, yaitu dapat menimbulkan integrasi tetapi juga desintegrasi, dapat meningkatkan kerjasama tetapi juga pertentangan, dapat meningkatkan kerjasama internasional sebagai alat diplomasi, sebaliknya juga dapat menimbulkan awal sengketa atau peperangan. Karena itu, pengaruh komunikasi tergantung dari sikap komunikator itu sendiri, yaitu untuk tujuan apa komunikasi itu dilakukan dengan maksud damai atau menimbulkan pertentangan.

B. PROSES KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN
Setiap proses komunikasi sekurang-kurangnya mempunyai 5 komponen, yaitu :
1. ide atau kejadian yang akan diberitakan
2. komunikator yang mengadakan kegiatan perumusan berita
3. pesan yang dirumuskan dan disalurkan
4. menginterpretasikan pesan
5. tujuan kegiatan pemberitaan
Karena adanya garis wewenang dalam suatu perusahaan, dengan sendirinya pola komunikasi berimpit dengan pola garis wewenang (structured). Oleh sebab itu komunikasi terbanyak mengalir secara vertikal dari atas ke bawah. Melalui garis komunikasi diberikan segala petunjuk, instruksi dan sebagainya. Arus komunikasi sebaliknya, dari bawah ke atas membawa informasi untuk atasan yang kemudian menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Dengan demikian jelaslah bahwa dalam struktur tidak bebas, peranan komunikasi atasan dan bawahan berbeda, atasan memberi petunjuk (yang mempunyai sangsi disiplin yang dituntut), sedangkan bawahan memberi informasi Di samping itu memang terdapat pula komunikasi mendatar ( horisontal) yang terjadi antar karyawan setingkat. Komunikasi inipun masih dalam kerangka struktur perusahaan, walaupun biasanya tidak ada sangsinya ( kecuali apabila memasalahkan kerjasama dan tukar menukar informasi pekerjaan untuk merealisasi suatu tugas ). Bilamana komunikasi mendatar lebih memperoleh arti penting daripada komunikasi vertikal, maka pimpinan suatu perusahaan mendapat saingan, karena informasi ( sengaja atau tidak ) akan banyak tidak sampai kepadanya.
Hal ini dapat pula menyebabkan keputusan yang akan diambil mungkin kurang tepat atau kurang bijaksana. Biasanya penyimpanan atau pembekuan suatu informasi terjadi dua tingkat di bawah seorang atasan, karena tingkat tersebut cukup jauh, akan tetapi juga masih dekat dengan atasan yang akan dihambatnya.
Isi komunikasi vertikal dari atas ke bawah biasanya mengandung unsur pengarahan, kritik terhadap pekerjaan yang kurang baik dilaksanakan bawahan, informasi yang penting, yang mendidik, meyakinkan dan diarahkan pada peningkatan partisipasi serta afiliasi atau kohesi ( hubungan ) karyawan perusahaan. Apakah pola komunikasi itu lebih banyak bersifat instruktif ataukah hanya sekedar tukar menukar informasi, hal ini sangat tergantung pada jenis informasi dan relevansinya dengan pekerjaan, yaitu hubungan kerja antara komunikator dengan komunikasi. Dalam hubungan ini perlu disebut pentingnya suatu bagan organisasi yang menjelaskan :
1. Garis hirarki atau tingkatan
2. Wewenang
3. Hubungan kerja antar bagian
Dengan demikian pola komunikasi dapat diketahui melalui relevansi jenis dan materi pekerjaan. Hal ini akan menjelaskan sekaligus apabila ada orang-orang dari bagian lain yang kurang ada hubungannya satu dengan yang lain dalam bidang pekerjaan mempunyai hubungannya yang erat, bahwa ada sesuatu yang lebih penting daripada kepentingan pekerjaan yang mengikatnya. Selama tidak mengganggu kelancaran pekerjaan atau diadakan diluar jam kerja, komunikasi demikian dapat dihadapi dengan toleransi. Sehubungan dengan ini perlu disebut apa yang dinamakan “ grapevine “ ( komunikasi desas-desus atau benalu komunikasi ).
Desas-desus ini adalah saluran komunikasi yang memanfaatkan secara tidak jujur ( bukan urusan hubungan kerja ) untuk mengadakan komunikasi antar bagian dan menyampaikan berbagai hal yang biasanya diberi warna negatif atau memang bersifat demikian kepada pihak lain. Hal semacam ini biasanya merupakan saluran komunikasi tidak resmi dalam suatu perusahaan. Makin tertutup sifat suatu perusahaan, makin banyak benalu komunikasi itu. Akibatnya hal-hal yang benar dan tidak benar seringkali tersebar keluar perusahaan. Untuk mengatasi komunikasi desas-desus ( selalu ada dan sulit dicegah ) yang membelit saluran-saluran komunikasi resmi dan mengisap segala informasi, pimpinan perusahaan biasanya mengadakan rapat-rapat bulanan untuk menyiapkan hal-hal yang perlu diketahui staf yang lebih rendah. Akan tetapi biasanya justru informasi tentang hal-hal yang tidak perlu dan kurang relevan dengan pekerjaan karyawan itulah yang dicari dan diisap benalu komunikasi , karenanya rapat bulanan itu dapat mengatasi wabah desas-desus tersebut.
Biasanya informasi yang disalurkan melalui benalu komunikasi adalah berita tentang hubungan atasan dengan bawahan. Memang dalam garis hirarki inilah bibit ketegangan sering tumbuh, terutama karena seorang bawahan langsung biasanya tidak suka (tetapi perlu ditinjau dari segi organisasi) mengalami kontrol atasannya.
Jumlah kelompok serta besarnya kelompok bergantung pada besar-kecilnya organisasi. Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi internal dapat dibagi menjadi dua dimensi dan dua jenis, yaitu : komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.

KOMUNIKASI INTERNAL

Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen) (lihat skema Internal Audience)
Dua dimensi komunikasi internal :

1. KOMUNIKASI VERTIKAL
Komunikasi dari pimpinan ke staff, dan daristaf ke pimpinan dengan cara timbal balik (two way traffic communication). Downward Communication, komunikasi atas ke bawah. Contoh pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, informasi, penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, majalah intern (lihat contoh skema). Upward communication, dari bawah ke atas. Contoh staf memberikan laporan, saran-saran, pengaduan, kritikan, kotak saran, dsb kepada pimpinan (lihat contoh skema) Hambatannya adalah apabila saluran komunikasi dalam organisasi tidak berjalan atau digunakan sebagaimana mestinya, karena hal ini berpengaruh terhadap operasional organisasi (perusahaan).
Organisasi terdiri atas sejumlah orang; melibatkan keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasi mensyaratkan komunikasi. Interkasi antara pimpinan organisasi (top manajer dengan middle manager) dengan audience di luar organisasi
Manajer adalah pemimpin organisasi (swasta, BUMN atau pemerintah) peranannya dapat berpengaruh terhadap internal public (karyawan) dan external public (di luar organisasi, tetapi ada pengaruhnya)
1. Peranan Antarpersona (Interpersonal Role)
  • Peranan Tokoh (figurhead role)
  • Peranan Pemimpin (leader role)
  • Peranan Penghubung (liaison role)
2. Peranan Informasional (Informational Role)
  • Peranan Monitor (monitor role)
  • Peranan Penyebar (disseminator role)
  • Peranan Jurubicara (spokesman role)
3. Peranan Memutuskan (Decisional Role)
  • Peranan Wiraswasta (enterpreneur role)
  • Peranan Pengendali Gangguan (distrurbance handler role)
  • Peranan Penentu Sumber (resource allocator role)
  • Peranan Perunding (negotiator role)
2. KOMUNIKASI HORISONTAL
Komunikasi mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal, lain dengan komunikasi vertikal yang formal. Komunikasi terjadi tidak dalam suasana kerja, employee relation dan sering timbul rumours, grapevine, gossip.

3. KOMUNIKASI DIAGONAL (CROSS COMMUNICATION)
Komunikasi antara pimpinan seksi/bagian dengan pegawai seksi/bagian lain.
KOMUNIKASI EKSTERNAL
Komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. (lihat skema ekternal audience). Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, bersifat informatif. Majalah, Press release/ media release, artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi Kolaboratif dalam Organisasi Bisnis To meet the challenge in the workplace today requires.

C. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Suatu lembaga bisnis, entah itu kecil maupun besar harus mampu menciptakan komunikasi antar manusia ( human relation ) yang kondusif, baik yang bersifat internal (menjalin hubungan baik dengan anggota komunitas) maupun yang bersifat eksternal ( menjalin hubungan dengan orang di luar komunitasnya ).
Komunikasi antar manusia yang bersifat internal bertujuan mempertahankan integrasi secara psikologis maupun sosial. Efek dari stabilitas ini adalah tingkat produktivitas ( baik kuantitas maupun kualitasnya ) yang akan meningkat. Agar kepuasan, loyalitas dan integritas individu semakin baik, amat pentinglah bahwa dalam komunikasi antar manusia itu berlaku pengakuan eksistensi individu di dalam lingkungannya. Jika kita tahu cara yang sangat efisien, kita sesungguhnya tidak membutuhkan dana yang besar.
Cukup ada jaminan untuk lebih banyak memperhatikan orang lain. Sementara itu, komunikasi antar manusia yang bersifat eksternal diperlukan karena pusat pembelian biasanya terdiri atas beberapa orang dengan kedudukan, wewenang, empati dan sikap yang berbeda-beda. Maksudnya tentu saja bahwa diperlukan pendekatan komunikasi yang berbeda-beda agar dapat mnecapai orang-orang itu.
Ada kalanya komunikasi interpersonal kurang mencukupi tuntutan bisnis, karena mempunyai target konsumen yang besar dengan segmentasi pasar yang secara geografis sangat luas dan tercerai berai ( tidak mengelompok ).
Oleh karena itu tidak perlu ragu-ragu untuk menentukan strategi komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses di mana organisasi media memproduksi pesan-pesan ( message ) dan mengirimkannya ( transmit ) ke publik yang besar ( large publik ). Dan melalui proses tersebut sejumlah pesan akandigunakan atau dikonsumsi oleh audiens. Sentral studi komunikasi massa adalah media. Bila dikatakan bahwa sistem media merupakan bagian dari sistem dalam konteks yang lebih besar, yaitu politik, ekonomi, dan institusi kekuasaan, studi komunikasi massa juga mempelajari kaitan sistem-sistem tersebut dengan keberadaan dan fungsi media massa dalam masyarakat.
Hubungan masyarakat disebut juga public relation ( purel ) dengan ruang lingkup ( scope ) kegiatan yang menyangkut baik individu keluar dan semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau organisasi.
Tujuan hubungan masyarakat mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain yaitu public ( umum, masyarakat ). Tujuan hubungan masyarakat adalah untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang meluangkan bagi lembaga atau organisasi di suatu pihak dan dengan public di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik.
Fungsi hubungan masyarakat mengandung 3 ( tiga ) unsur, yaitu :
1. Mempengaruhi pendapat
2. Cara mempengaruhi dengan penyajian yang dapat diterima
3. Komunikasi yang digunakan dua orang atau timbal balik
Apabila kita memperhatikan ketiga unsur tersebut di atas maka akan tampak unsur yang pertama adalah unsur yang umum yang dipergunakan dalam komunikasi, sedangkan unsur kedua dan ketiga adalah unsur yang khusus dipergunakan dalam hubungan masyarakat (humas).

Unsur-unsur Komunikasi

  Nama: Puji Rahayu
  Kelas: 2dd04
  NPM: 34209019
  Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis ( Soft Skill )
 

BENTUK KOMUNIKASI
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain. Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti : · Berbicara dan Menulis Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan · Mendengarkan dan Membaca Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan, yaitu: Menyediakan dan memberikan informasi, mengatur alur suatu percakapan, Mengekspresikan emosi, memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal, mengendalikan atau mempengaruhi orang lain, mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi. Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan. Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.





UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
v  Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.

v  Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
1. Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan.
2. Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul-betul menguasai masalahnya.
3. Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik, bahasa ini dapat dimengerti oleh komunikan. Komunikator mutlak menguasai istilah-istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan yang ingin kita sampaikan kepada audience itu.
Keefektifan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi tetapi juga oleh kemampuan diri si komunikator.

v  Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri seorang yang merupakan panduan dari kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi adalah proses memahami yang bersangkutan dengan pikiran. Afeksi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh perangsang dari luar. Konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan dengan upaya dan perjuangan.
Etos tidak hanya timbul pada seseorang dengan begitu saja, tetapi ada faktor-faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor-faktor itu adalah :
1. Kesiapan
2. Kesungguhan
3. Kepercayaan
4. Ketulusan
5. Ketenangan
6. Kesederhanaan
7. Keramahan


v  Sikap Komunikator
Sikap ( attitude ) adalah suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seorang untuk melakukan kegiatan menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial. Dalam hubungan dalam kegiatan komunikasi yang melibatkan manusia-manusia sebagai sasarannya pada diri komunikator terdapat lima jenis sikap yaitu :
1. Reseptif
Sikap kesediaan untuk menerima gagasan dari orang lain.
2. Selektif
Faktor selektif sangat penting bagi komunikator dalam peranannya sebagai komunikan sebagai persiapan untuk menjadi komunikator yang baik. Jadi untuk menjadi komunikator yang baik ia harus menjadi komunikan yang terampil.
3. Dijestif ( Digestive )
Digestive adalah kemampuan komunikator dalam merencanakan gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan yang akan dia sampaikan.
4. Asimilatif
Asimilatif berarti kemampuan komunikator dalam mengorelasikan gagasan atau informasi yang ia terima dari orang lain secara sistematis dengan apa yang ada dalam benaknya yang merupakan hasil pendidikan dan pengalamannya.
5. Transmisif
Transmisif merupakan kemampuan komunikator dalam mentransmisikan konsep yang telah ia formulasikan secara kognitif, afektif dan konatif kepada orang lain.
v  Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti dari pesan yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku konsumen.
1. Penyampaian Pesan
Melalui Lisan, face to face, melalui media dsb.
2. Bentuk Pesan
• Informatif
• Persuasif
• Koersif
Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
• Umum
Bersihkan hal-hal umum dipahami oleh audience atau komunikasi, bukan soal-soal yang Cuma berarti atau dipahami oleh seseorang atau kelompok tertentu.• Jelas dan Gamblang
Pesan haruslah jelas dan gamblang, tidak samar-samar.
• Bahasa yang jelas
Hindarilah menggunakan istilah-istilah yang tidak dipahami oleh audience.
• Positif
Usahakan pesan agar diutarakan dalam bentuk positif, agar mendapatkan simpati dan menarik.

• Seimbang
Pesan yang disampaikan usahakan tidak ekstrim dan selalu menentang walaupun baik ataupun buruk sekalipun agar tidak ditolak atau diterima oleh komunikan.
• Penyesuaian dengan keinginan komunikasi
Orang yang menjadi komunikan dari komunikasi yang kita sampaikan selalu mempunyai kepentingan tertentu. Komunikator dapat menyesuaikan dengan keadaan waktu dan tempat.
v  Channel atau Saluran
Chanel adalah saluran penyampaian pesan, dapat disebut juga dengan media. Media dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum digunakan oleh segala bentuk komunikasi. Media Massa digunakan untuk komunikasi massa.

v  Komunikasi
Komunikasi dapat digolonhkan menjadi 3 jenis yaitu personal, kelompok dan massa.
Dari sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi personal, kelompok dan komunikasi massa.
a. Komunikasi Personal
Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang saja(tunggal).
b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.
c. Komunikasi Massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.
Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Atribut-atribut dan efektivitas tersebut antara lain:
1. Terjadinya komunikasi tidak dapat dihindari.
Tidak ada seorangpun yang dapat menghindari diri dari interaksi dalam bermasyarakat. Orang selalu mencari interaksi sosial. Apabila interaksi terjadi komunikasi tidak dapat dihindari akan menimbulkan kontak sosial. Semua perilaku memiliki potensi sebagai pesan yang dapat melekatkan arti bagi persepsi orang lain.

2. Komunikasi merupakan konsep transaksional
Konsep komunikasi sebagai proses dari interaksi tak terputus dari sejumlah variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus-menerus dalam nilai-nilai yang diambil dari variabel-variabel itu.

3. Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh
Komunikasi telah terjadi apabila penerima pesan atau informasi telah terpengaruh olehnya, si penerima telah mengaitkan arti tertentu pada perilaku. Penerima tidak hanya bereaksi terhadap perilaku dalam wilayah
Persepsinya, ia juga menggunakan pribadinya secara menyeluruh dalam proses interprestasi.
4. Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri diluar konteks
Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor-faktor konteks dan bukan pesan seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan.Konteks tidak hanya mungkin mengubah proses komunikasi tapi juga bercerita mengenai banyak hal tentang perilaku yang diamati.
v  Efek
Efek merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Efek ini dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1. Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2. Public Opinion
Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara individu secara sadar.
3. Majority Opinion
Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.

v  Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi
Komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan empat tahap yaitu pengumpulan fakta, perencanaan, komunikasi dan evaluasi.
• Pengumpulan Fakta
Mengumpulkan data dan fakta sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi.
• Perencanaan
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa yang akan dibicarakan dan bagaimana mengemukakannya.
• Komunikasi
Setelah perencanaan disusun maka tahap selanjutnya adalah berkomunikasi.
• Evaluasi
Penilaian dan analisa diperlukan untuk melihat bagaimana hasil dari komunikasi tersebut.

Sabtu, 21 Mei 2011

Twitter

Twitter adalah salah satu sarana dimana kita dapat mencurahkan segala isi hati kita,saat kita senang,sedih,merasa sepi,ga punya tempat curhat,disinilah kita bisa mengekspresikan diri kita. Twitter bisa juga disebut sebagai diary kita,semua orang jadi bisa tau bagaimana perasaan kita dan apa yang sedang kita rasakan. Pokoknya twitter itu bisa menjadi tempat kita mengeluarkan unek-unek kita. Twitter is the best deh

9 Penyebab Gemuk yang Bukan dari Makanan

Merry Wahyuningsih : detikHealth
 
detikcom - Jakarta, Makan terlalu banyak dan tidak berolahraga mungkin menjadi penyebab utama kegemukan, tapi ternyata itu bukan satu-satunya yang bikin orang gemuk. Ada hal-hal mengejutkan lain yang juga membuat orang menjadi gemuk. Apa saja?

Penelitian telah menunjukkan bahwa hal-hal yang tidak terduga juga bisa menjadi faktor penyebab naiknya berat badan seseorang.

Berikut beberapa hal mengejutkan yang bisa membuat orang menjadi gemuk, seperti dilansir myhealthnewsdaily, Selasa (10/5/2011):

1. Terkena satu jenis strain virus flu
Anak-anak yang terkena strain virus flu biasa tertentu yang disebut adenovirus 36 lebih cenderung menjadi gemuk daripada anak-anak yang tidak tertular virus tersebut, berdasarkan temuan dalam jurnal Pediatrics.

Dalam sebuah penelitian terhadap 124 anak-anak, hampir 80 persen dari mereka yang terkena strain virus tersebut gemuk. Mereka ditimbang rata-rata 50 pound (23 kilogram) lebih berat dari anak-anak yang tidak terkena virus.

2. Operasi pengangkatan amandel
Para peneliti dari St Louis University di Missouri menemukan bahwa anak-anak yang amandelnya telah dikeluarkan (di operasi pengankatan) lebih banyak mengalami kenaikan berat badan setelah operasi ketimbang dari anak-anak yang tidak operasi amandel.

Para peneliti menemukan peningkatan berat badan dan indeks massa tubuh (BMI) bisa dilihat sampai tujuh tahun setelah operasi. BMI meningkat sebesar 5,5 persen menjadi 8,2 persen setelah operasi. Menurut peneliti hal ini karena operasi yang mengurangi masalah kesehatan lain yang dibawa oleh tonsilitis mungkin dapat meningkatkan nafsu makan anak.

3. Tidak cukup tidur
Orang yang tidak mendapatkan cukup tidur meningkatkan risiko menjadi obesitas, berdasarkan penelitian di jurnal Archives of Disease in Childhood.

Sejumlah perubahan hormon dan intoleransi glukosa (prekursor diabetes) terjadi ketika tubuh tidak cukup istirahat. Kurang tidur dapat memacu kelaparan dan kelelahan yang dapat mengurangi aktivitas fisik dan menyebabkan kenaikan berat badan, berdasarkan penelitian di jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition.

4. Tidur dengan lampu menyala
Menyalakan lampu saat tidur malam dapat membuat berat badan Anda meningkat, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Penelitian di Ohio State University mengungkap bahwa cahaya terang dapat mengubah sistem metabolisme tubuh. Perubahan itu terjadi karena jam biologis atau ritme sirkardian mudah terpengaruh oleh adanya cahaya. Obesitas dipengaruhi oleh cahaya terang di malam hari, sebagai faktor alami yang berkaitan dengan jam biologis.

5. Sering terpapar polusi
Polusi berdampak pada metabolisme tubuh, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition dan International Journal of Obesity.

Bahan kimia seperti bisphenol A yang ditemukan di plastik dapat mengganggu endokrin yang berhubungan dengan obesitas dengan mengganggu hormon sinyal. Sementara pestisida yang mempengaruhi sintesis hormon dan metabolisme juga bisa membuat tubuh menjadi gemuk.

6. Gen
Ilmuwan diidentifikasi 18 tanda-tanda genetik baru bisa berperan dalam obesitas dan 13 tanda genetik baru dapat menentukan apakah lemak dapat menumpuk di sekitar pinggang atau pinggul, menurut dua studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics.

7. Memiliki ibu yang makan tinggi lemak saat hamil
Para peneliti dari Universitas Cincinnati dan Medical College of Georgia menemukan bahwa ibu yang mengonsumsi makanan tinggi lemak saat hamil dapat menyebabkan plasenta memberikan nutrisi terlalu banyak untuk janin, sehingga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan besar yang merupakan faktir risiko obesitas di kemudian hari.

8. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan digunakan untuk mengendalikan atau mencegah depresi, diabetes, hipertensi dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, menurut jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition.

9. Memiliki ibu yang bekerja
Anak-anak dengan ibu bekerja (wanita karir) lebih cenderung menjadi gemuk daripada anak-anak yang tinggal di rumah ibu, menurut penelitian yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology.

Sahabat

  • Buatku sahabat adalah segalanya,karena cuma sahabat yang selalu ada ketika aku dalam keadaan apapun,cuma sahabat yang selalu ada disampingku disaat aku sedang sedih maupun senang. Disaat semua orang berpaling dariku dan aku merasa sendiri,cuma sahabat yang selalu setia menemani. Tiada kata yang mampu menggambarkan bagaimana sangat berartinya sahabat dihatiku. Sahabat selalu mengerti apa yang aku rasakan, jika aku sedih dia juga pasti sedih. Sahabat selalu punya cara untuk membuat sahabatnya tersenyum dikala sedih.

SABAR VS MARAH

  •  Pemulihan Jiwa

    MARAH

    Ini adalah perasaan pengganggu no 1 manusia. Tentu saja anda pernah mengalami marah terhadap sesuatu atau seseorang dan bisa jadi marah pada diri sendiri. Dalam berbagai bentuknya, perasaan ini telah merugikan banyak aspek kehidupan manusia. Bila anda tahu persis bahwa dengan marah sangat banyak sekali hal yang harus dikorbankan, maka anda tidak akan sanggup untuk marah. Sebenarnya menahan kemarahan bisa menjadi sangat mudah bila pada saat ingin marah anda ingat semua kerugian-kerugian potensial yang akan terjadi bila anda tetap lanjutkan kemarahan tersebut. Persoalan utamanya adalah ketika emosi negatif sedang memenuhi jiwa anda, biasanya tentu saja tidak akan sempat lagi untuk mengingat hal-hal yang bersifat logis. Marah adalah kondisi ketika anda tidak berpikir, tidak mungkin seseorang bisa marah pada kondisi berpikir.

    MARAH: Grrrrrrrrrrhhhhhhh…..hahhhhhhh mau apa sih diaaaaa……dasarrrrr ga tau diri!!!!!

    SABAR: kenapa sih?

    MARAH: Jangan Banyak Tanya!!!!!!kamu tahu apa emangnyaaaaaa

    SABAR: saya emang ga tau apa-apa, justru itu saya mau tanya sama kamu

    MARAH: Dia tuh kurang ajarrrrrrrr!!! Benci akuuu

    SABAR: boleh cerita ga kenapa?

    MARAH: Dia merendahkanku…sama sekali tidak menganggapku….ga tau diri….

    SABAR: Oh gitu..thanks yah udah mau kasi tahu..ada yang bisa saya bantu?

    MARAH: Ga ada…aku mau dia menyesalllll atas semua ini…..Grrrrrrhhhhhhh

    SABAR: Hmmmm…jadi kamu maunya dia menyesal…tapi kok sepertinya dari nadamu kamu tidak hanya ingin itu deh….

    MARAH: Iya…saya juga ingin pukul dia….atau paling tidak ingin teriaaaakkkk sepuasnyaaaaa

    SABAR: Gini, andai kata kamu pukul dia, lalu dia kesakitan…apakah ada untungnya bagi kamu?

    MARAH: Ahhhh…ga tau….pokoknya aku ingin puaskan hatiku melihat dia tersiksa….

    SABAR: Loh..loh tadinya katanya kamu ingin dia menyesal..tapi kok sekarang tujuannya berubah

    MARAH: Kamu diem deh….tahu apa kamu??

    SABAR: Ya sudah saya diem…terima kasih sudah mau diskusi sama saya

    MARAH: Melanjutkan kekesalannya…..

    (Waktu berlalu beberapa menit)

    MARAH: Ngapain kamu disini..pergi sana…..

    SABAR: Lah jangan dong…kamu boleh minta saya diem, saya hargain kamu, tapi jangan suruh saya pergi, sayakan peduli sama kamu…saya melihat kamu bahagia…saya baru akan pergi saat kamu bahagiaa

    MARAH: Bagaimana aku bisa bahagia kalau aku dihina seperti ini…

    SABAR: Iya..saya ngerti kok…emang ga mudah kalau mengalami hal seperti yang kamu alami..

    MARAH: Hmmmmm

    SABAR: Orang lain di posisi kamu mungkin ga akan sekuat kamu…ijinkan saya terus bersamamu disini yah

    MARAH:kamu kenapa kok mau selalu bersamaku….aku tahu aku perlu sabar..tapi kan sabar ada batasnya…ada saat aku marah…wajar dong…kan sangat manusiawi…semua orang juga pernah marah kok….

    SABAR: terlepas dari sabar ada batasnya atau tidak, itu tidak penting, tapi yang saya tahu sebagai hal yang penting adalah kebahagiaanmu. Kebahagiaanmu sangat penting bagi saya dan terlebih lagi bagi orang-orang yang kamu cintai..

    MARAH: *Hening*

    SABAR: kamu pernah bahagia..jadi untuk kamu menjadi bahagia lagi adalah hal yang mudah…

    MARAH: tapi kan tetep aja rasa kesel ini masih ada, ga mungkin dong aku biarin dia menghina aku seperti itu

    SABAR: Okk.. kalau ini saya tidak mau komentar, karena dulu waktu saya belum sesabar ini dulu saya juga pemarah..sering disakiti..dan saya tahu apa yang kamu rasakan sekarang..saya mengerti…dan saya juga ingat bahwa dulu saya juga sering nyakitin orang lain tanpa saya sadari…

    MARAH: kok kamu bisa berubah sekarang?

    SABAR: Karena saya udah kapok..semua kemarahan saya hanya mencuri masa depan, merusak diri saya sendiri…pada titik tertentu saya sadar akan betapa pentingnya diri saya.. ini membuat saya ingin terus menyayangi diri dengan cara bersabar..

    MARAH: Ga mungkin segampang itu…

    SABAR: Emang ga mungkin, tapi inilah harga yang harus dibayar..perlahan-lahan ketika saya belajar sabar dan mau memaafkan setiap kesalahan orang lain, saya mulai melihat perubahan juga dalam hal rejeki dan kesehatan.

    MARAH: Maksudnya?

    SABAR: iya..belakangan saya baru ngeh disaat saya menjadi lebih sabar dibanding sebelum, rejeki saya lebih banyak..dan kesehatan badaniah juga makin ok..memaafkan menjadi tambah mudah bagi saya saat saya sadar bahwa sebagai manusia saya juga sangat sering menyakiti orang lain secara sadar atau tidak dan secara langsung atau tidak langsung.

    MARAH: *terdiam*

    SABAR: Saya sadar bahwa kesabaran memuliakan diri saya..dulu saya habiskan energy saya dalam kemarahan..tapi selalu ya sehabis marah saya merasa hina..merasa bersalah..merasa sia-sia..

    MARAH: *Berubah mood*

    Perhatikan..sesungguhnya kemarahan hanyalah asap saja..berlalu begitu saja dengan sebuah diskusi MINDSET.

    INI ADALAH CUPLIKAN DARI BUKU RAHASIA JIWA